RSS

Kamis, 17 Januari 2013

HARUSKAH !!




Pagi yang cerah tanpa ada awan yang menutupi langit biru membuat hati tenang. Bukan karena apa-apa, kalau ada awan bikin hati nggak tenang untuk keluar rumah tanpa bawa payung atau jas hujan. Maklum aja, bulan Januari salah satu bulan basah. Hampir setiap hari hujan turun membasahi bumi. Kalau gitu tanpa berlama-lama, mari kita ikuti kisah yang satu ini. Kisah yang menurutku kisah sedih, tapi ini bukan kisah sedih di hari Minggu kayak filmnya Marshanda hehe. 
  
Ceritanya dimulai di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kusuma Bangsa. Salah satu Sekolah Favorit di Bogor. Kalau dilihat-lihat sih dari gedungnya lumayan bagus. Fasilitas sekolahnya juga sudah serba canggih. Anak-anak yang sekolah disana pun rata-rata golongan anak-anak orang kaya. Perlu diingat ya, yang kaya itu orang tuanya bukan anaknya. Kisah ini menceritakan seorang siswa baru yang baru pindah dari Semarang. Namanya Vira. Vira harus pindah sekolah karena ayahnya yang seorang pengusaha memiliki kepentingan bisnis di Bogor dan itu pun akan berlangsung cukup lama. Sedangkan Vira hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya karena ibunya sudah lama meninggal. 
Seragam udah rapi, dasi udah kepasang ditempatnya, sepatu udah ditali dengan rapi. Siap berangkat menuju sekolah yang baru. Vira terlihat gugup. Dalam hatinya berkata, rasanya jadi siswa baru itu kayak masuk ke kadang macan afrika yang kelaparan karena seminggu nggak dikasih makan hehehe. Vira di antar ayahnya berangkat ke sekolah. “Gimana Vir, kamu siap kan untuk sekolah di sekolah baru”?”Siap yah,”jawab Vira dengan sedikit senyuman yang agak maksa. “Tenang aja kamu akan baik-baik aja kok, kamu kan pintar beradaptasi”, hibur ayah Vira. “Makasi yah.”
Setelah sampai di kelas Vira di suruh memperkenalkan diri di depan kelas. Hemmt betapa gugupnya Vira ketika disuruh maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri. Dengan jantung berdebar kencang Vira memperkenalkan diri. “Nama saya Vira Agustina Putri, saya siswa pindahan dari SMP Nusa Semarang.”
Setelah selesai memperkenalkan diri Vira kembali duduk, dan entah sial atau hari keberuntungan Vira, dia dapet kursi paling depan dengan teman sebangku yang nggak kurus. Udah kayak angka sepulu aja kalau liat mereka duduk bareng hehe. Teman sebangku Vira bernama Riri. Tak lama setelah berkenalan Vira dan Riri menjadi teman akrab, tapi nggak terlalu akrab juga sih mungkin karena Vira nggak ada pilihan lain kali ya hehe. Masa-masa sekolah d SMP Kusuma Bangsa bagi Vira nggak terlalu menarik tapi nggak terlalu ngebosenin juga ya sedang-sedang aja. Sampai pada akhirnya ada seorang cowok yang naksir dengan Vira. Namanya Romi, sebenernya kalau di bilang ganteng juga nggak, tapi di bilang jelek juga nggak sih.

Vira nggak terlalu terlalu tertarik dengan Romi karena Vira nganggap Romi hanya teman sekelasnya. Hanya itu saja nggak lebih nggak kurang. Emmhh mungkin ada lebihnya sedikit. Lebih-lebih Rina yang juga teman sekelas Vira ternyata suka dengan Romi. Ini akan menjadi bencana jika Rina tahu kalau Romi suka dengan Vira. Rina di sekolahnya terkenal sebagai gadis yang sangar yang selalu ingin menjadi yang nomer satu, khususnya di kelasnya. Nggak ada yang bisa ngalahin semangat Rina yang membara kayak obor yang dipake buat malam takbiran hehe.

Karena merasa dicueikin sama Vira akhirnya Romi menyerah juga. Tapi nggak sangka juga Romi menerima cinta Rina. Atau mungkin itu sebagai  pelampiasan karena dicuekin Vira. Terlebih yang bikin eneg sampe mau muntah kalau liat Rina sok-sok manis sama Romi. Mana kalau manggil Romi dengan sebutan papah lagi. Pas lagi lomba memperingati Hari Kemerdekaan Rina ngasih semangat ke Romi yang lagi lomba sepak bola lawan kelas sebelah. Rina teriak,”ayo papah semangat!!!” bikin maw muntah, karena Vira dkk nggak ada yang bawa kantong plastic terpaksa mereka menahan ke-eneg-an mereka sama Rina.
Heemm nggak kerasa Vira udah naik ke kelas 3. Di kelas 3 ini kelas di acak dan dicampur lagi. Hal itu membuat Vira berpisah dengan teman-teman lamanya. Sedikit bersyukur sih karena sekarang Vira udah nggak sekelas lagi sama Rina. Di kelas 3 ini Vira mengenal lebih banyak teman dan mungkin banyak yang cocok dan klik dengan Vira. Makanya hari-hari Vira lebih berwarna dan lebih menyenangkan walaupun di kelas 3 ini lebih berat dalam hal belajar karena seperti di sekolah-sekolah lain kelas 3 harus mempersiapkan diri untuk ujian.

Di kelas 3 ini entah karena Vira terlalu keras belajar dan sedikit istirahat Vira sering ijin karena sakit. Sampe-sampe sebulan itu bisa sampe 5 sampai 7 kali Vira ijin sakit. Hal ini membuat ayah Vira khawatir dengan keadaan anaknya. Karena urusan pekerjaan yang nggak bisa di tinggalkan jadi ayah Vira belum sempat mengantarkan Vira untuk chek kesehatan di rumah sakit.
 
Emmh balik lagi ke cerita hari-hari Vira yang menyenangkan di sekolah. Di kelas 3 ini muncul seorang siswa keren yang menyukai Vira. Kali ini cowok keren yang suka main basket di sekolah saat jam istirahat atau saat jam olahraga. Beda jauh dengan Romi hehe. Namanya Adit, dia satu kelas dengan Vira di kelas 3. Adit suka memandangi Vira saat berlangsung pelajaran di kelas.

Adit duduk di bangku paling belakang. Biasalah anak-anak yang duduk dibelakang pasti golongan anak-anak badung. Tapi adit nggak badung-badung amat sih, cuma kadang-kadang suka iseng sama temen-temen yang lain. Sedangkan Vira duduk di kursi deretan nomor 4 dari depan. Jadi memungkinkan banget buat Adit untuk memandangi Vira setiap saat hehe. 
Pelajaran pertama di hari Jumat adalah olahraga. Pelajaran yang paling disukai Adit tentunya karena dia bisa main basket sepuasnya. Pas banget olahraga kali ini belajar tentang passing basket. Jadi semua siswa berpasang-pasangan untuk saling mempassing bola basket. Kali ini Adit berpasangan dengan Vira. Adit terlihat sangat senang karena sekarang dia bisa memandangi Vira dari depan malah Vira tepat dihadapannya. Adit bukannya mempassing bola tapi malah senyum-senyum nggak jelas gitu haha. Vira juga ikut tersenyum melihat tingkah Adit yang nggak jelas.
“Dit, cepet lempar bolanya!” pinta Vira. “Eh iya, aku lempar pelan aja ya Vir biar kamu gampang nangkepnya hehe.”jawab Adit. “Terserah kamu aja dit”, jawab Vira.”
Tapi jika dilihat-lihat sepertinya Vira juga tertarik dengan Adit. Tapi keduannya hanya menyimpan rasa sukanya di hati mereka masing-masing. Hemmtt ini sebuah problematika anak remaja haha.

Hari ini Vira nggak masuk ke sekolah lagi dan lagi-lagi kali ini Vira juga ijin sakit. Adit juga cemas mendengar Vira sakit lagi. Sebenarnya Vira sakit apa?  Kenapa Vira sering ijin sakit? Apakah sakitnya parah??










3 komentar:

Unknown mengatakan...

tak woco sek....

Tiffany Renata mengatakan...

silahkan dibaca dlu kakak :)

Pin-cox mengatakan...

ceritanya sudah bagus, tinggal sedikit lebih teliti pada tulisan perkata...

Posting Komentar